Insiden Pemusnahan Ganja di Turki: Ketika Kota Lice Dilanda Mabuk Massal – Sebuah kejadian tak terduga terjadi di Kota Lice, Provinsi Diyarbakır, Turki, ketika pihak kepolisian melakukan pemusnahan lebih dari 20 ton ganja yang disita dari berbagai operasi pemberantasan narkoba. Alih-alih dilakukan di lokasi terpencil, pembakaran ganja ini justru dilakukan di dekat permukiman warga, menyebabkan 25.000 penduduk mengalami efek slot bet 800 samping akibat asap yang menyelimuti kota selama beberapa hari.
Kronologi Kejadian
Pada 18 April 2025, pihak berwenang Turki memutuskan untuk membakar 20 ton 766 kilogram 679 gram ganja yang telah disita selama tahun 2023 dan 2024. Namun, pemusnahan ini dilakukan di pusat kota, menyebabkan asap tebal menyelimuti wilayah tersebut selama lima hari berturut-turut.
Warga yang terpapar asap melaporkan berbagai gejala seperti:
- Pusing dan mual
- Perasaan melayang
- Halusinasi
- Gangguan pernapasan
Meskipun banyak warga berusaha melindungi diri dengan menutup situs slot777 jendela dan tetap berada di dalam rumah, bau menyengat dari pembakaran ganja tetap menyebar dan menyebabkan ketidaknyamanan serius.
Dampak terhadap Warga
Insiden ini tidak hanya menyebabkan gangguan kesehatan bagi warga, tetapi juga memicu kemarahan publik. Banyak penduduk yang harus bolak-balik ke rumah sakit akibat efek samping dari asap ganja yang menyelimuti kota. Bahkan, beberapa anak-anak dilaporkan mengalami pusing, muntah, dan kehilangan kesadaran setelah menghirup udara yang tercemar.
Selain itu, nilai ganja yang dimusnahkan diperkirakan mencapai 10 miliar Lira Turki atau sekitar Rp4 triliun, menjadikan insiden ini sebagai masalah ekonomi dan kesehatan publik.
Reaksi Publik dan Kritik terhadap Pemerintah
Keputusan untuk membakar ganja dalam jumlah besar di dekat permukiman warga mendapat kritik tajam dari berbagai pihak. Ketua Asosiasi Yeşil Yıldız, Yahya Öğer, menyatakan bahwa pemusnahan narkoba seharusnya dilakukan dengan cara yang lebih aman, seperti menggunakan pabrik dengan cerobong asap berfilter untuk mencegah dampak buruk bagi masyarakat.
Selain itu, publik semakin marah ketika mengetahui bahwa petugas menyusun kantong-kantong ganja dengan tulisan “LICE” sebelum proses pembakaran, yang dianggap sebagai tindakan tidak pantas dan menyinggung perasaan warga.