Jagat media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan video para atlet binaraga mega wheel casino di Kota Malang, Jawa Timur, yang mengonsumsi ayam mati kemarin atau yang dikenal sebagai ayam tiren. Video tersebut memperlihatkan para atlet tengah mengolah dan menyantap ayam tiren sebagai sumber protein harian mereka. Aksi ini sontak menuai perhatian dan keprihatinan publik, terutama karena alasan di balik tindakan tersebut.
Terpaksa Konsumsi Ayam Tiren karena Anggaran Belum Cair
Para atlet binaraga yang bersiap mewakili Malang sweet bonanza candyland pragmatic play di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur itu mengaku terpaksa membeli ayam tiren lantaran keterbatasan dana. Hingga berita ini ditulis, anggaran persiapan untuk cabang olahraga binaraga di Porprov Jatim belum juga dicairkan oleh pihak terkait. Akibatnya, para atlet harus mencari alternatif makanan murah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tinggi, salah satunya dengan mengonsumsi ayam tiren yang harganya jauh lebih murah dibanding ayam segar.
Menurut keterangan pelatih tim binaraga Malang, satu kilogram ayam tiren bisa dibeli dengan harga kurang dari setengah ayam segar di pasaran. “Kami tidak punya pilihan lain, kebutuhan protein harus tetap dipenuhi untuk menjaga massa otot dan performa atlet,” ujarnya dalam video yang beredar.
Risiko Kesehatan dari Konsumsi Ayam Tiren
Meski terlihat nekat, tindakan ini tentu mengundang keprihatinan mendalam karena mengonsumsi mega wheel pragmatic play ayam tiren memiliki risiko kesehatan yang tinggi. Ayam tiren biasanya mati bukan karena disembelih sesuai prosedur, melainkan karena sakit atau faktor lain. Dagingnya berpotensi mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella atau E. coli yang dapat menyebabkan keracunan makanan hingga gangguan pencernaan serius.
Pakar kesehatan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya pun angkat bicara. Ia menegaskan bahwa konsumsi ayam tiren sangat tidak disarankan, terlebih jika dilakukan secara rutin. “Kandungan toksin dalam daging ayam yang mati tidak wajar bisa membahayakan tubuh dalam jangka pendek maupun panjang,” jelasnya.
Warganet dan Netizen: Simpati dan Desakan ke Pemerintah
Video tersebut langsung viral di berbagai platform seperti TikTok, Instagram, dan Twitter. Banyak gatot kaca slot warganet menyuarakan simpati terhadap para atlet dan menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap cabang olahraga non-unggulan. Tidak sedikit pula yang menandai akun resmi dinas olahraga Jawa Timur dan meminta agar anggaran Porprov segera dicairkan.
“Kami bangga punya atlet yang semangatnya luar biasa, tapi sedih lihat mereka harus makan ayam tiren. Ayo bantu mereka!” tulis seorang netizen.
Harapan Akan Solusi Cepat dari Pemerintah
Dengan viralnya video ini, publik berharap pemerintah daerah dan KONI Jawa Timur segera mengambil tindakan nyata. Cabang olahraga binaraga memang kerap mendapat porsi anggaran lebih kecil dibandingkan olahraga populer lainnya, namun para atletnya tetap berjuang keras membawa nama daerah di ajang kompetitif.
Diperlukan perhatian dan intervensi cepat agar tidak ada lagi atlet yang harus mengorbankan kesehatan demi tetap bisa berlatih. Olahraga seharusnya menjadi sarana peningkatan kualitas hidup, bukan malah membuat atlet harus berjudi dengan makanan berisiko demi mengejar prestasi.