Kronologi Lengkap Insiden Pendaratan Miring Pesawat Batik Air – Dunia penerbangan kembali menjadi sorotan publik setelah sebuah video memperlihatkan pesawat Batik Air mendarat dalam posisi miring di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Tayangan tersebut viral di media sosial dan memicu berbagai spekulasi mengenai keselamatan penerbangan dan prosedur pendaratan dalam kondisi cuaca ekstrem.
Insiden ini terjadi pada Sabtu, 28 Juni 2025, dan melibatkan pesawat Batik Air dengan nomor registrasi PK-LDJ yang seharusnya melayani rute dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Silampari, Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Artikel ini akan mengulas secara slot online resmi menyeluruh kronologi kejadian, penjelasan resmi dari pihak terkait, serta analisis teknis mengenai fenomena pendaratan miring yang sempat membuat penumpang dan publik cemas.
Video Viral: Detik-Detik Pendaratan yang Menegangkan
Rekaman video yang diunggah oleh akun Instagram @velljet.vjt memperlihatkan pesawat Batik Air mendekati landasan pacu dalam kondisi hujan deras dan angin kencang. Dalam video tersebut, badan pesawat tampak miring ke sisi kanan, dan mesin sebelah kanan terlihat hampir menyentuh permukaan landasan sebelum akhirnya berhasil mendarat dengan stabil.
Teriakan penumpang dan suara panik dari perekam video menambah dramatisasi suasana. Tak butuh waktu lama, video ini menyebar luas di berbagai platform media sosial dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet.
Cuaca Buruk Jadi Pemicu Utama
Menurut penjelasan resmi dari Kementerian Perhubungan, pesawat Batik Air ID 6820 mengalami kendala cuaca saat hendak mendarat di Bandara Silampari. Berdasarkan data meteorologi, pada pukul 15.30 WIB, wilayah sekitar bandara dilanda hujan badai dengan jarak pandang hanya 1000 meter dan kehadiran awan Cumulonimbus (CB) yang berbahaya bagi penerbangan.
Kondisi tersebut berada di bawah ambang batas minimum untuk pendaratan, sehingga pilot memutuskan untuk melakukan prosedur go-around dan holding sambil menunggu cuaca membaik. Namun, karena tidak ada perubahan signifikan, pilot akhirnya memutuskan slot olympus untuk return to base (RTB) ke Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 15.40 WIB.
Putar Balik dan Penerbangan Ulang
Setelah kembali ke Soetta, pesawat Batik Air ID 6820 dijadwalkan ulang dan diberangkatkan kembali pada pukul 18.05 WIB. Penerbangan kedua ini berjalan lancar dan pesawat berhasil mendarat dengan aman di Bandara Silampari pada pukul 19.22 WIB.
Keputusan untuk kembali ke bandara asal merupakan bagian dari prosedur keselamatan standar yang dikenal sebagai RTB (Return to Base), yang dilakukan apabila kondisi di bandara tujuan tidak memungkinkan untuk pendaratan aman.
Penjelasan Teknis: Apa Itu Crosswind Landing?
Pendaratan miring yang terjadi pada pesawat Batik Air disebabkan slot bonus 100 oleh fenomena angin samping atau crosswind. Menurut Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, saat fase pendekatan ke landasan pacu, terjadi peningkatan kecepatan angin dari arah samping. Meskipun arah angin tidak berubah, kecepatan yang meningkat menyebabkan pesawat harus melakukan koreksi sudut pendaratan.
Crosswind landing adalah teknik pendaratan yang digunakan ketika arah angin tidak sejajar dengan landasan pacu. Dalam kondisi ini, pilot harus mengarahkan hidung pesawat sedikit menyamping (crab angle) untuk menjaga jalur pendaratan tetap lurus. Teknik ini umum digunakan dan diajarkan dalam pelatihan pilot profesional.
Prosedur Pendaratan Tetap Sesuai Standar
Pihak Batik Air menegaskan bahwa pendaratan dilakukan sesuai dengan prosedur operasional standar dan tidak melanggar batas kecepatan angin yang ditetapkan. Setelah pendaratan, tim teknisi melakukan inspeksi menyeluruh terhadap pesawat dan tidak ditemukan kerusakan apa pun. Pesawat dinyatakan laik terbang dan aman untuk melanjutkan operasional.
Pernyataan ini sekaligus membantah spekulasi bahwa pesawat slot bonus 100 mengalami kerusakan atau hampir tergelincir. Batik Air juga menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan penumpang adalah prioritas utama dalam setiap operasional penerbangan mereka.
Kronologi Lengkap Kejadian
Berikut adalah rangkuman kronologi insiden pendaratan miring Batik Air:
- 28 Juni 2025, 13.30 WIB: Pesawat Batik Air ID 6820 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Silampari.
- 15.20 WIB: Dijadwalkan tiba di Lubuklinggau, namun cuaca buruk menghalangi pendaratan.
- 15.30 WIB: Cuaca di Bandara Silampari dilaporkan ekstrem, dengan jarak pandang rendah dan awan CB.
- 15.40 WIB: Pilot memutuskan RTB ke Soetta demi keselamatan.
- 18.05 WIB: Pesawat diberangkatkan kembali dari Soetta.
- 19.22 WIB: Pesawat mendarat dengan aman di Bandara Silampari.
Reaksi Publik dan Media
Insiden ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Sebagian besar warganet mengapresiasi keputusan pilot yang mengutamakan keselamatan, sementara sebagian lainnya mempertanyakan kesiapan bandara tujuan dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Media nasional dan internasional turut memberitakan kejadian ini, menyoroti pentingnya komunikasi yang transparan dari maskapai dan otoritas penerbangan dalam merespons insiden yang viral.
Edukasi Publik: Pentingnya Memahami Prosedur Penerbangan
Kejadian ini menjadi momentum penting untuk mengedukasi publik mengenai prosedur keselamatan dalam dunia penerbangan. Banyak penumpang awam yang belum memahami bahwa pendaratan miring dalam kondisi crosswind adalah hal yang normal dan telah diperhitungkan secara teknis.
Selain itu, keputusan untuk return to base bukanlah bentuk kegagalan, melainkan langkah preventif yang menunjukkan profesionalisme awak pesawat dan komitmen terhadap keselamatan.