Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi lpppalu.id tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer “Noel” Gerungan pada malam Rabu, 20 Agustus 2025 OTT ini terkait dugaan pemerasan terhadap sejumlah perusahaan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Modus Pemerasan Terkait Sertifikasi K3
Menurut Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, Noel diduga memeras perusahaan-perusahaan jatimhebat.id terkait proses pengurusan sertifikasi K3. Meski begitu, KPK belum mengungkap besaran uang yang terlibat maupun sejak kapan praktik ini berlangsung . Fitroh menyatakan, dugaan pemerasan ini “sudah berlangsung lama” dan “jumlahnya cukup besar”
2. Jumlah Tersangka dan Barang Bukti yang Disita
Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan 10 orang yang kini masih menjalani pemeriksaan intensif Selain itu, KPK menyita berbagai aset sebagai barang bukti, termasuk uang tunai, puluhan mobil, dan motor sport. Di antara kendaraan yang disita ditemukan mobil merek Nissan GTR, BMW, Hyundai Palisade, Mitsubishi Pajero Sport, dan Jeep, serta motor sport Ducati dan Vespa
3. Penyegelan Ruangan K3 di Kemenaker
KPK juga menyegel ruangan khusus urusan K3 di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, sebagai bagian gatot kaca slot dari penyidikan. Lokasi itu diduga menjadi pusat koordinasi dalam praktik pemerasan yang dituduhkan kepada Noel
4. Posisi Noel dalam Kabinet dan Reaksi Istana
Noel merupakan anggota Kabinet Merah Putih yang dilantik sebagai Wamenaker oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Oktober 2024 Ia tercatat sebagai anggota kabinet pertama yang dijerat OTT oleh KPK dalam era Prabowo–Gibran Juru bicara Istana menyampaikan keprihatinan presiden atas kasus ini, menegaskan perlu hati-hati dalam menjalankan amanah dan memperingatkan agar pejabat tidak korupsi
5. Status Harta Kekayaan Noel
Menurut laporan LHKPN terakhir—yang dia laporkan pada Desember 2024—setelah dilantik, total harta kekayaan Noel mencapai Rp 17,62 miliar. Komposisinya terdiri atas:
- Aset properti: 5 unit tanah dan bangunan di Depok dan Bogor senilai Rp 12,145 miliar
- Kendaraan pribadi: lima unit senilai Rp 3,336 miliar
- Kas/tunai: Rp 2,029 miliar
- Harta bergerak lainnya: Rp 109 juta
Kesimpulan
Kasus OTT terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer menjadi perhatian publik karena menyangkut integritas pejabat tinggi dalam pengurusan izin penting seperti sertifikasi K3. Penanganan cepat oleh KPK dengan penyitaan aset besar dan penyegelan ruang kerja menjadi pertanda seriusnya dugaan ini. Proses hukum selanjutnya—penentuan status para tersangka dan pengembangan bukti—akan sangat menentukan arah kasus ini ke depan.